10 Cara Membantu Anak Anda Sukses di SMP
Oleh Lika Aprilia SamiadiData medis direview oleh Hello Sehat Medical Review Team.
Dukungan orangtua merupakan hal terpenting dalam membantu anak remaja untuk melalui masa-masa di sekolah menengah pertama (SMP). Tetapi seiring dengan keinginan mereka untuk lebih mandiri, terkadang agak sulit bagi orangtua untuk tahu kapan waktunya untuk terlibat langsung dan kapan harus mendukungnya dari belakang layar saha.
Berikut ini adalah 10 cara untuk membantu kemajuan anak Anda selama duduk di bangku SMP.
1. Kenali guru-gurunya
Anak remaja Anda dapat berprestasi lebih baik jika orangtua mereka terlibat dalam kehidupan akademiknya. Menghadiri acara sekolah adalah cara yang baik untuk melihat bagaimana sekolah anak Anda, juga mengenal gurunya. Anda juga dapat bertemu dengan wali kelasnya untuk membahas program dan aturan sekolah, serta berbagai pilihan yang perlu diketahui orangtua dan wali murid.
Menghadiri pertemuan guru dan murid adalah cara yang bagus untuk tetap mengetahui informasi dari sekolah. Di banyak sekolah, guru biasanya hanya akan memanggil orangtua saat ada masalah tingkah laku anak atau jika nilai anjlok, tapi jangan sungkan untuk membuat janji dengan gurunya dan bertemu untuk membahas perkembangan akademis anak Anda, atau kebutuhan khususnya.
Ingat bahwa orang tua atau wali memiliki hak untuk bertemu dengan guru, kepala sekolah, atau staff lainnya selama anak masih terdaftar sebagai siswa di sekolah tersebut.
2. Kunjungi sekolah
Mengetahui lay out dan tata letak gedung sekolah dapat membantu Anda terhubung dengan anak Anda saat sedang berbicara tentang harinya di sekolah. Cari tahu di mana lokasi kelasnya, UKS, kantin, tempat olahraga, lapangan, taman bermain, aula, dan ruang guru, sehingga Anda bisa membayangkan dunia anak Anda saat ia sedang bercerita.
Banyak guru kini memiliki website khusus yang memuat detail pekerjaan rumah, tanggal ujian, dan acara dan perjalanan kelas. Atau mungkin hal ini tercantum di website sekolah anak Anda. Jika ya, Anda dapat menggunakan website tersebut untuk selalu ter-update dengan hal-hal yang terjadi di sekolah.
3. Ciptakan suasana dan tempat yang mendukung untuk belajar dan membuat PR
Selama masa SMP, pekerjaan rumah (PR) akan lebih banyak dibanding saat Sekolah Dasar, dan biasanya menghabiskan waktu hingga 2 jam setiap malam untuk mengerjakannya.
Cara terpenting untuk membantu anak Anda adalah dengan memastikan bahwa ia memiliki tempat yang tenang, rapi, nyaman, dan tanpa gangguan, khusus untuk belajar dan mengerjakan PR. Tanpa gangguan berarti tidak ada telepon, televisi, maupun hal-hal yang tidak berhubungan dengan PR-nya setiap malam. Pastikan Anda rutin mengeceknya untuk memastikan ia tidak terdistraksi oleh hal lain.
Temani saat ia mengerjakan PR, sembari Anda mengerjakan hal lain. Selalu ingatkan agar ia mengerjakan PR sesuai dengan jadwal.
Doronglah anak Anda untuk selalu meminta bantuan Anda saat ia merasa kesulitan. Banyak guru yang juga siap sedia untuk memberi bantuan tambahan usai jam sekolah, dan Anda bisa memanfaatkannya.
4. Pastikan anak Anda berangkat ke sekolah dalam kondisi siap belajar
Sarapan yang bernutrisi membantu anak Anda untuk siap belajar seharian. Umumnya, anak yang rajin sarapan memiliki energi yang lebih dan akan beraktivitas lebih baik di sekolah. Anak-anak yang menyantap sarapan juga jarang absen dan jarang masuk UKS dengan masalah perut yang berkaitan dengan rasa lapar.
Anda dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan daya ingat anak dengan menyediakan sarapan yang kaya akan kacang-kacangan, serat, protein, dan rendah gula. Jika anak Anda tak ada waktu untuk sarapan di rumah, bawakan ia bekal berupa susu, kacang, yogurt, dan roti dengan selai kacang atau roti isi pisang.
Remaja memerlukan waktu tidur sekitar 8,5 hingga 9,5 jam setiap malamnya sementara pra-remaja (usia 12-14) bahkan rata-rata butuh minimal 10 jam tidur setiap malam agar ia siaga dan siap belajar seharian. Namun, jam masuk sekolah yang sangat pagi, ditambah PR, aktivitas ekstrakurikuler, dan nongkrong dengan teman-temannya membuat banyak remaja mengalami masalah kurang tidur. Efeknya, ia akan sulit berkonsentrasi, memori jangka pendeknya menurun, dan responnya lambat.
5. Tanamkan kemampuan mengatur waktu
Tidak ada orang yang terlahir dengan kemampuan manajemen waktu. Ini adalah skill yang harus dipelajari dan dipraktikkan. Manajemen waktu adalah salah satu hal terpenting bagi siswa SMP, karena ini adalah kali pertama ia menjalani banyak mata pelajaran baru dengan guru yang berbeda-beda, dan kegiatan ekstrakurikulernya pun jauh lebih sibuk dibanding saat SD. Sebagai orangtua atau wali, Anda dapat membantunya dengan mengajarkan manajemen waktu.
Ajarkan anak Anda bagaimana mengatur catatan pelajaran, jadwal kelas, dan jadwal kegiatan lainnya dalam binder dan kalender khusus. Jangan lupa masukkan juga jadwal untuk aktivitas lain yang tidak ada hubungannya dengan sekolah, sehingga ia bisa mengatur jadwal hariannya dan menyesuaikan prioritasnya.
6. Ajarkan kemampuan belajar
Salah satu tantangan bagi siswa SMP adalah ia harus menyesuaikan diri dengan pekerjaan rumah dan persiapan ulangan dari berbagai guru dan mata pelajaran, yang bisa saja semuanya untuk hari yang sama. Pastikan Anda dan anak Anda tahu kapan ujian dijadwalkan, dan pastikan ia punya waktu untuk belajar yang cukup sebelum tiap ujian. Saat ada banyak ulangan di hari yang sama, bantulah ia membuat kalendar belajar dari jauh-jauh hari sehingga anak Anda tidak perlu belajar sekaligus banyak dalam satu malam.
Ingatkan anak Anda untuk mencatat di kelas, dan ulas kembali catatannya saat ia sudah di rumah.
Anda dapat membantunya mengulas kembali pelajaran di rumah dengan beberapa teknik, misalnya mengajukan tes berupa pertanyaan sederhana, atau lakukan latihan untuk ujian. Semakin informasi diproses oleh otak (lewat tulisan, bacaan, pembicaraan, pendengaran) akan semakin banyak informasi yang diingat. Mengulangi kata, membaca ulang buku dengan keras, menulis ulang catatan, atau menjabarkan informasi tersebut ke orang lain dapat membantu otak anak Anda mengingat data.
Dalam hal matematika dan ilmu eksak, berlatih adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan pemahaman. Anda bahkan dapat menemukan sumber latihan soal di internet yang bisa dikerjakan anak Anda.
Tapi selalu ingat, tidur malam yang cukup lebih baik daripada belajar semalaman. Penelitian membuktikan bahwa murid yang mengorbankan tidurnya untuk belajar cenderung lebih kesulitan esoknya.
7. Ketahui aturan sekolah
Semua sekolah mempunyai aturan dan konsekuensi mengenai perilaku siswanya. Sekolah biasanya mencantumkan kebijakan kedisiplinannya (terkadang disebut kode etik sekolah) di buku pegangan siswa. Aturan ini mencakup tata krama siswa, cara berpakaian, penggunaan alat elektronik, dan konsekuensi yang harus dihadapi jika melanggar aturan.
Kebijakan ini juga dapat mencakup aturan dan sanksi untuk kehadiran/absensi, vandalisme, mencontek, berkelahi, dan membawa senjata. Banyak sekolah yang memiliki peraturan khusus tentang bullying. Ada baiknya jika Anda mengetahui definisi sekolah tentang bullying, konsekuensinya, dukungan korban, dan prosedur pelaporan tindak bullying.
Sangat penting bagi anak Anda untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sekolah, sehingga Anda harus mendukung konsekuensi yang diberikan sekolah saat anak Anda melakukan pelanggaran. Akan lebih mudah bagi para siswa jika aturan di sekolah tidak jauh berbeda dengan aturan yang diterapkan di rumah. Penting untuk dicatat bahwa pendidik dapat memanggil aparat penegak hukum ke sekolah untuk pelanggaran berat dan konsekensinya tergantung dari umur siswa tersebut.
8. Ikut terlibat dalam kegiatan sekolah
Menjadi sukarelawan dalam acara sekolah anak Anda adalah cara yang tepat untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dengan pendidikannya.
Tapi ingat, sebagian anak SMP mungkin akan senang saat orangtua mereka hadir ke sekolah atau pada acara sekolah, dan sebagian lainnya mungkin merasa malu. Pahami isyarat mereka untuk menentukan seberapa besar interaksi tersebut berguna bagi Anda dan anak Anda, dan apakah Anda akan bersukarela mengikuti kegiatan sekolah atau tidak. Jelaskan bahwa Anda tidak bermaksud memata-matainya, Anda hanya berusaha untuk membantunya di sekolah.
9. Awasi absensi anak di sekolah
Anak remaja Anda sebaiknya beristirahat di rumah saat ia mengalami demam, mual, muntah, diare, atau penyakit lain yang membuatnya tak memungkinkan untuk beraktivitas. Namun selain itu, sangatlah penting untuk mereka datang ke sekolah setiap harinya, karena mengejar ketinggalan tugas kelas, proyek, ujian, dan PR adalah hal yang lebih sulit dan akan mempengaruhi proses belajarnya.
Jika anak terlihat sering beralasan untuk tidak masuk sekolah, mungkin ada alasan lain yang tidak ia beri tahukan, misalnya bullying, tugas yang susah, nilai rendah, masalah sosial, masalah dengan teman, atau masalah dengan guru. Bicarakan hal ini dengannya untuk mencari tahu penyebabnya dan mencari solusinya.
Anak yang sering telat ke sekolah juga mungkin memiliki masalah kurang tidur. Menjaga anak remaja Anda memiliki jadwal tidur yang teratur dapat membantunya menghindari ngantuk di sekolah dan mengurangi keterlambatannya.
Untuk remaja yang memiliki masalah kesehatan kronis, para pengajar akan bekerja sama dengan keluarga dan membatasi tugas mereka sehingga mereka dapat menyesuaikan diri.
10. Luangkan waktu untuk bicara tentang sekolah
Menjalin hubungan dengan anak saat ia beranjak dewasa dan ingin mandiri dapat menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua, tetapi ini sangat penting. Memang, aktivitas di sekolah, hobi baru, kehidupan sosial, bahkan mungkin kehidupan asmara menjadi prioritas utama bagi kebanyakan murid SMA, oran tua dan wali tetaplah jadi tempat mereka berlabuh yang selalu menyediakan cinta, bimbingan, dan dukungan.
Berusahalah untuk berbicara dengannya setiap hari, sehingga Anda dapat mengetahui apa yang terjadi di sekolah dan dalam hidupnya. Saat anak Anda tahu bahwa Anda tertarik dengan apa yang terjadi di kehidupan akademiknya, mereka akan belajar dengan lebih sungguh-sungguh.
Karena komunikasi adalah jalur dua arah, cara Anda berbicara dan mendengar dapat mempengaruhi bagaimana anaa Anda mendengar dan merespon Anda. Sangatlah penting bagi Anda untuk mendengarkan dengan saksama, menjaga kontak mata, dan hindari melakukan hal lain saat anak sedang berbicara. Pastikan Anda menanyakan pertanyaan yang jawabannya bukan hanya “iya” atau “tidak”.
Selain waktu makan malam atau sarapn, waktu yang tepat untuk berbicara adalah selama perjalanan ke sekolah (jika Anda mengantarnya ke sekolah) atau saat melakukan kegiatan rumah tangga bersama anak, seperti berbelanja.
Saat anak Anda mengetahui bahwa mereka dapat berbicara dengan terbuka dengan orang uanya, tantangan di sekolah pun dapat lebih mudah teratasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar